Keberadaan internet sudah sangat dibutuhkan saat ini khususnya bagi mahasiswa, selain untuk chatting, browsing, atau e-mail, internet juga digunakan oleh sebagian orang untuk bermain game online yang sudah banyak dikeluarkan oleh beberapa distributor game di Indonesia.
Game online yang semula sebagai sarana untuk mengisi waktu luang dan refreshing telah menjadi kegiatan sehari-hari. Sehingga banyak dampak yang muncul bagi pecandu game online. Permainan dalam game online memiliki sifat membawa candu, akibatnya seseorang yang sering bermain game online akan cenderung ketagihan, dan terpengaruh baik secara langsung maupun tidak.
Warung Internet (Warnet) merupakan salah satu tempat yang menyediakan fasilitas game online. Dan kini, Warnet yang memiliki fasilitas game online menjamur di kota maupun desa. Para mahasiswa dapat mengakses game online dengan mudah. Tak jarang mahasiswa yang kecanduan game onlinemenjadi tidak mengikuti perkuliahan dan memilih bermain game online. Sehingga perkuliahannya menjadi terbengkalai.
Game online seharusnya bisa dijadikan sarana untuk mengisi waktu luang bagi mahasiswa dari rutinitas kegiatan perkuliahan. Penggunaan yang tepat bisa menjadikan game online bermanfaat bagi mahasiswa.
Sehubungan dengan hal tersebut salah seorang mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo, Tulus Tri Purnomo mengatakan dengan game online secara tidak langsung dapat melatih mahasiswa untuk menguasai komputer lebih lanjut. Dan dengan bermain game onlinejuga secara langsung dapat belajar Bahasa Inggris. Pengingat dalam game online ini petunjuknya menggunakan Bahasa Inggris. Dari game online itu mahasiswa dapat menambah teman walaupun hanya sekadar dalam dunia maya. Tetapi ada juga mahasiswa yang menggunakan internet tanpa memperhatikan kondisi tubuhnya. Mereka yang sudah kecanduan dengan game online biasanya hanya meluangkan sedikit waktunya untuk berinteraksi dengan orang lain. Dengan permasalahan seperti itu, mereka cenderung menjadi orang yang individualis dan memiliki sedikit relasi.
Sementara itu Nugroho Andi Prasetyo yang juga mahasiswa dari FKIP PGSD Univet Bantara Sukoharjo menambahkan game online merupakan permainan yang modern dan juga sebagai hiburan untuk mengisi waktu luang. “Tetapi jika hal tersebut dilakukan berulang kali bagi saya tidak etis dan tidak baik bagi kesehatan. Disamping itu juga membuat kita menjadi boros. Tak jarang ketika bermain bisa menyita waktu yang lama bahkan lupa makan dan minum karena keasyikan sendiri,” kata Nugroho.
Lanjutnya, efek nyata saat bermain bisa dirasakan, seperti kepala pusing, mata perih dan lain sebagainya. Bagi kalangan mahasiswa harusnya hal tersebut agak dihindari, karena banyak dampak buruk akibat bermain game online. Misal saja uang jajan semakin cepat habis dan yang tidak kalah penting waktu yang seharusnya untuk belajar malah tersita karena ketagihan game online. Tetapi tak ada salahnya juga jika kita bermain game online asal jangan berlebihan.
Mengenai hal tersebut, salah seorang dosen dari FKIP Program Studi (Prodi) Bahasa Inggris Univet Bantara Sukoharjo, Endang Dwi Hastuti, M.Hum mengatakan bahwa setiap sesuatu pasti memiliki efek positif dan negatif, begitu juga dengan game online. “Game online itu sebetulnya baik, karena bisa digunakan sebagai media untuk rekreasi atau hiburan. Tetapi ada juga yang menggunakannya secara berlebihan, yang mana itu dapat mengganggu aktivitas belajar mereka. Itu semua juga kembali lagi ke masing – masing individu, apakah mereka memilih untuk menggunakannya sebagai media hiburan saja atau dijadikan sebagai sesuatu yang wajib.” ungkapnya.
Game online seharusnya bisa dijadikan sarana untuk mengisi waktu luang bagi mahasiswa dari rutinitas kegiatan perkuliahan. Penggunaan yang tepat bisa menjadikan game online bermanfaat bagi mahasiswa.
Sehubungan dengan hal tersebut salah seorang mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo, Tulus Tri Purnomo mengatakan dengan game online secara tidak langsung dapat melatih mahasiswa untuk menguasai komputer lebih lanjut. Dan dengan bermain game onlinejuga secara langsung dapat belajar Bahasa Inggris. Pengingat dalam game online ini petunjuknya menggunakan Bahasa Inggris. Dari game online itu mahasiswa dapat menambah teman walaupun hanya sekadar dalam dunia maya. Tetapi ada juga mahasiswa yang menggunakan internet tanpa memperhatikan kondisi tubuhnya. Mereka yang sudah kecanduan dengan game online biasanya hanya meluangkan sedikit waktunya untuk berinteraksi dengan orang lain. Dengan permasalahan seperti itu, mereka cenderung menjadi orang yang individualis dan memiliki sedikit relasi.
Sementara itu Nugroho Andi Prasetyo yang juga mahasiswa dari FKIP PGSD Univet Bantara Sukoharjo menambahkan game online merupakan permainan yang modern dan juga sebagai hiburan untuk mengisi waktu luang. “Tetapi jika hal tersebut dilakukan berulang kali bagi saya tidak etis dan tidak baik bagi kesehatan. Disamping itu juga membuat kita menjadi boros. Tak jarang ketika bermain bisa menyita waktu yang lama bahkan lupa makan dan minum karena keasyikan sendiri,” kata Nugroho.
Lanjutnya, efek nyata saat bermain bisa dirasakan, seperti kepala pusing, mata perih dan lain sebagainya. Bagi kalangan mahasiswa harusnya hal tersebut agak dihindari, karena banyak dampak buruk akibat bermain game online. Misal saja uang jajan semakin cepat habis dan yang tidak kalah penting waktu yang seharusnya untuk belajar malah tersita karena ketagihan game online. Tetapi tak ada salahnya juga jika kita bermain game online asal jangan berlebihan.
Mengenai hal tersebut, salah seorang dosen dari FKIP Program Studi (Prodi) Bahasa Inggris Univet Bantara Sukoharjo, Endang Dwi Hastuti, M.Hum mengatakan bahwa setiap sesuatu pasti memiliki efek positif dan negatif, begitu juga dengan game online. “Game online itu sebetulnya baik, karena bisa digunakan sebagai media untuk rekreasi atau hiburan. Tetapi ada juga yang menggunakannya secara berlebihan, yang mana itu dapat mengganggu aktivitas belajar mereka. Itu semua juga kembali lagi ke masing – masing individu, apakah mereka memilih untuk menggunakannya sebagai media hiburan saja atau dijadikan sebagai sesuatu yang wajib.” ungkapnya.


0 comments:
Post a Comment