05 January 2016

Kebiasaan Buruk Begadang

Pada masa ini nampaknya setiap orang memilik pekerjaan dan tugas-tugas yang seakan-akan tiada habisnya. Bahkan beberapa orang menghabiskan waktu seharian untuk bekerja, bermain, atau hal-hal lainnya yang menyebabkan dan mengharuskan mereka mengurangi jam istirahat malam mereka. Bagi anak muda istilah begadang sudah biasa dilakukan, mereka menghabiskan waktu setiap malam hanya untuk nongkrong ataupun bersenang-senang.

Jam hidup manusia terbagi atas tiga tahap yaitu delapan jam bekerja normal, delapan jam selanjutnya digunakan untuk kerja ringan dan delapan jam lainnya untuk istirahat total. Tidak ada yang dapat menggantikan jam biologis ini.

Meskipun manusia menyuplai berbagai macam suplemen untuk tetap fit seharian karena suplemen hanya memiliki sedikit peran dalam produktivitas tubuh dan bahkan akan memperparah penyakit akibat menumpuknya berbagai bahan kimia yang berlebihan dan dapat merugikan tubuh.

Maka dari itu istirahat yang cukup sangat penting demi menjaga stabilitas kerja tubuh dan menghindari berbagai dampak yang ditimbulkan dari kurangnya waktu tidur malam hari oleh aktivitas tambahan. Nah, biar lebih memantapkan diri untuk tidak begadang lagi, saya akan bagikan beberapa dampak-dampak begadang yang akan menyerang tubuh anda ketika melakukan aktivitas begadang ini dalam jangka waktu panjang.
Dampak Positif

Membantu proses pembakaran kalori – Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari Colorado Sleep and Chronobiology Laboratory menemukan bahwa begadang dapat membantu proses pembakaran kalori. Para ahli itu mengatakan begadang dapat membakar kalori sebanyak 135 kalori.

Jumlah tersebut setara dengan berjalan kaki sepanjang 3,2 kilometer. Profesor Kenneth Wright, pemimpin penelitian itu mengatakan bahwa jumlah penyimpanan energi yang dibutuhkan untuk menjelaskan epidemi obesitas adalah 50 kalori sehari, sehingga temuan itu sangat berarti.

Kendati demikian, Wright menekankan bahwa begadang bukanlah cara yang baik untuk digunakan dalam program penurunan berat badan karena mereka yang menghabiskan waktu lebih dari 16 jam untuk tetap terjaga harus mendapatkan istirahat tanpa jeda selama 8 jam. Itu bertujuan untuk menjaga kondisi beberapa organ tubuh.

Dampak Negatif

Suatu Bentuk Penyiksaan – Kurang tidur juga merupakan suatu bentuk penyiksaan. Cara ini pernah digunakan untuk menginterogasi orang lain. Korban dibuat terjaga selama beberapa hari, kemudian diijinkan tidur, dan kemudian dibangunkan paksa dengan tiba-tiba dan diinterogasi.

Nicole Bieske, seorang pembicara dari Badan Amnesti Internasional Australia mengatakan bahwa setidaknya kekurangan tidur sangatlah kejam dan tidak berperikemanusiaan.

Gairah seks menurun
– Para ahli melaporkan, kurang tidur pada pria dan wanita menurunkan tingkat libido dan dorongan melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras, mengantuk, dan tensi yang meningkat.

Bagi pria yang mengidap sleep apnea-masalah pernapasan yang mengganggu saat tidur, menyebabkan gairah seksual “melempem”. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 2002 menunjukkan, hampir semua orang yang menderita sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah. Dan hampir setengah dari orang yang menderita sleep apnea parah memiliki tingkat testosteron yang rendah pada malam hari.

Mempengaruhi Otak – Kekurangan tidur dapat mempengaruhi kerja otak. Sebuah studi di UCSD Sekolah Obat-obatan dan Sistem Pengobatan Maju di San Diego, dengan menggunakan teknologi imaging gelombang magnetis untuk memantau kerja otak dalam keadaan kurang tidur, menunjukkan bahwa otak bagian cortex frontal menunjukkan aktifitas yang lebih banyak.

Meskipun demikian, kinerja memori menurun sangat drastis pada kondisi ini. Penelitian pada hewan dalam keadaan kurang tidur juga menunjukkan penigkatan dalam produksi hormon stress, yang bisa saja menghambat regenerasi sel pada otak prang dewasa. Beberapa kejadian serangan syaraf yang berdampak kematian terjadi karena sang korban kurang atau bahkan tidak pernah tidur malam.

Pernah seorang supir meninggal dunia pada umur 32 karena tidak pernah tidur malam selama kehidupan bekerjanya, padahal ia orang yang menjaga kesehatan, tidak memiliki penyakit, dan kuat.

Konsentrasi menurun – Tidur yang baik memainkan peran penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal. Pertama, dapat mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien.

Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur, maka kemampuan mengingat hal-hal yang dipelajari dan dialami selama seharian akan menurun. Menurut Sean Drummond PhD, peneliti masalah tidur dari University of California, San Diego, orang yang sedang capek biasanya lebih mudah mengambil risiko dengan harapan mendapat hasil maksimal.

Padahal, hal itu justru sering membuat rencana berantakan. Dalam kasus yang biasa terjadi pada mahasiswa. Harus begadang menyiapkan bahan untuk presentasi besok jam 7 pagi. Setalah bahan presentasi diselesaikan, pada saat presentasi, semua ide pikiran lupa untuk dituangkan. Itu dikarenakan otak kita udah lelah dan tidak mampu untuk berpikir lagi. Sehingga menyebabkan konsentrasi menurun.

Sekarang sih mungkin gak semua dampak yang disebutkan di atas udah kalian alami, tapi begadang dalam jangka waktu panjang akan menjadikan produktivitas tubuh kalian akan menurun. Kalo masih gak percaya ya coba aja tidur sehari cuma 3-5 jam dalam 15 tahun. Gimana? Masih mau begadang?

sumber : http://uniqpost.com/

0 comments:

Post a Comment