- Pertumbuhan Penduduk
Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2013):
Negara
|
Jumlah penduduk
|
RRC
|
1.343.239.923
|
India
|
1.205.073.612
|
Amerika
Serikat
|
313.847.465
|
Indonesia
|
237.641.326
|
Brazil
|
205.716.890
|
Pakistan
|
190.291.129
|
Nigeria
|
170.123.740
|
Bangladesh
|
161.083.804
|
Rusia
|
138.082.178
|
Jepang
|
127.756.412
|
Sumber : http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=penduduk_usia&info1=3
Perkembangan penduduk dunia tahun 1830 - 2006
Tahun
|
Jumlah penduduk
|
Perkembangan pertahun
|
1830
|
1
milyar
|
-
|
1930
|
2
milyar
|
1%
|
1960
|
3
milyar
|
1,7%
|
1975
|
4
milyar
|
2,2%
|
1987
|
5
milyar
|
2%
|
1996
|
6
milyar
|
2%
|
2006
|
7
milyard
|
2%
|
Sumber : Iskandar , Does Sampurno Masalah Pertambahan
Penduduk di Indonesia
- Penggandaan Penduduk Dunia
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800
SM
|
5
juta
|
-
|
1650
tahun
|
500
juta
|
1500
|
1830
tahun
|
1
milyard
|
180
|
1930
tahun
|
2
milyard
|
100
|
1975
tahun
|
4
milyard
|
45
|
Sumber
: Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco
1.
Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan begitu, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Secara
umum ada 3 faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk,
diantaranya sebagai berikut:
·
Kelahiran (fertilitas)
Kelahiran adalah istilah
dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau
dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari
fekunditas seorang wanita. Berikut ini penjelasan mengenai pengukuran
fertilitas:
a. Pengukuran
fertilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun
tertentu dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat Fetilitas
Kasar (crude birth rate) adalah
banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
-
Tingkat
Fertilitas Umum (general fertility rate)
adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi pada
tahun tertentu.
-
Tingkat
Fertilitas Umur (age specific fertility
rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok
umur dan tahun tertentu.
-
Tingkat
Fertilitas Urutan Penduduk (birth order
specific fertility rates) adalah perhitungan
fertilitas menutut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun
tertentu.
b. Pengukuran
fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang
dilahirkan oleh perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya
adalah:
- Tingkat Fertilitas Total adalah
jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan, jumlah tiap 1000 penduduk yang
hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat
fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.
- Grass reproduction rate adalah
jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa
reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum
mengakhiri masa produksinya.
·
Kematian
(mortalitas)
Kematian
adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu
populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per-1000
individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada
populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
·
Perpindahan
(migrasi)
Migrasi
adalah perpindahan
penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk
terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang
melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara
saja.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk
adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas
penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik
nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen
(menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas
negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
- Macam-Macam Migrasi:
Pertama, Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Imigrasi : Masuknya
penduduk ke suatu Negara
2. Emigrasi : Keluarnya
penduduk ke Negara lain.
3. Remigrasi : Kembalinya
penduduk ke Negaranya.
Kedua, Migrasi Nasional dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Urbanisasi : dari desa ke kota.
2. Transmigrasi : dari pulau ke pulau.
3. Ruralisasi : dari kota ke
desa.
4. Evakuasi : dari tempat tidak
aman ke tempat yang aman.
- Proses Migrasi
1. Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang
terdekat dengan daerah asal.
2. Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja
didaerah tujuan merupakan salah satu alas an seseorang melakukan mobilitas
penduduk.
3. Informasi yang positif dari sanak saudara, kerbat tentang daerah tujuan,
merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang
untuk berimigrasi.
4. Informasi yang negative yang dating dari daerah tujuan, menyebabkan
orang enggan untuk berimigrasi.
5. Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi
frekuensi mobilitas orang tersebut.
6. Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas
orang tersebut.
7. Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau
kenalan yang berada didaerah tersebut.
8. Migrasi masih akan terjadi apabila disuatu daerah ada bencana alam
(banjir, gempa bumi, dll)
Struktur Penduduk
Akibat
Migrasi Penduduk
Migrasi
penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional
masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun
daerah tujuan.
a.
Dampak Positif Migrasi Internasional
antara lain :
Dampak
Positif Imigrasi
1. Dapat
membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
2. Adanya
penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
3. Adanya
pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
4. Dapat
menambah rasa solidaritas antarbangsa
Dampak
Positif Emigrasi
1. Dapat
menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
2. Dapat
mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
3. Dapat
memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
b.
Dampak Positif Migrasi
Nasional antara lain :
Dampak
Positif Transmigrasi
1. Dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
2. Dapat
memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
3. Dapat
mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
4. Dapat
meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit,
karet, coklat dan lain - lain
5. Dapat
mempercepat pemerataan persebaran penduduk
Dampak
Positif Urbanisasi
1. Dapat
memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
2. Mengurangi
jumlah pengangguran di desa
3. Meningkatkan
taraf hidup penduduk desa
4. Kesempatan
membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
5. Perekonomian
di kota semakin berkembang
c.
Dampak Negatif Migrasi Internasional
antara lain :
Dampak
Negatif Imigrasi
1. Masuknya
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
2. Imigran
yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti
3. Pengedar
narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
Dampak
Negatif Emigrasi
1. Kekurangan
tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
2. Emigran
tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
d.
Dampak Negatif Migrasi Nasional antara
lain :
Dampak
Negatif Transmigrasi
Adanya
kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.
Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.
Dampak
Negatif Urbanisasi
1. Berkurangnya
tenaga terampil dan terdidik di desa
2. Produktivitas
pertanian di desa menurun
3. Meningkatnya
tindak kriminalitas di kota
4. Meningkatnya
pengangguran di kota
5. Timbulnya
pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
6. Lalu
lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Angka
Kelahiran dan Angka Kematian
Secara garis besar penggolongan kelahiran /fertilitas
adalah:
1.
Angka Kelahiran Khusus
2.
Angka Kelahiran Umum
3.
Angka Kelahiran Kasar
Dan secara garis besar penggolongan kematian/mortalitas
adalah:
1.
Angka Kematian Kasar
2.
Angka Kematian Khusus
Masing – masing memiliki rumus yang berbeda, mari kita
pelajari satu persatu.
a.
Kelahiran (Fertilitas/Natalitas)
1.
Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate
(CBR) menunjukan bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk
mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut:
CBR = L/P*1000
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
Angka
kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:
-
Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih
dari 30.
-
Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara
20 – 30.
-
Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang
dari 20.
2.
Angka Kelahiran Umum
Angka kelahiran umum atau General Fertility
Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun
pada pertengahan tahun. Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.
GFR = L/W(15-49)*1000
L = Banyaknya kelahiran selama satu tahun
W = Banyaknya penduduk wanita yang berumur
15-49 tahun
3. Angka Kelahiran Khusus
Angka kelahiran khusus atau Age Specific
Birth Rate (ASBR) menunjukan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita
pada usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR digunakan
rumus sebagai berikut.
ASBR =
Lx/Px*1000
Lx =
Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Px =
Jumlah wanita pada kelompok umur tertentu
b. Kematian
(Mortalitas)
1. Angka kematian
kasar atau Crude Death Rate (CDR) menunjukan jumlah kematian setiap 1.000
penduduk dalam setahun.
Angka kematian
kasar terdiri atas tiga golongan, yaitu:
a.
Golongan rendah, apabila jumlah mortalitasnya
kurang dari 13.
b.
Golongan sedang, apabila jumlah mortalitasnya
antara 14 – 18.
c.
Golongan tinggi, apabila jumlah mortalitasnya
lebih dari 18.
CDR = M/P*1000
M = Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
CDR = M/P*1000
M = Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
2. Angka kematian khusus menurut umur atau Age
Spesific Death Rate (ASDR) menunjukan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000
orang penduduk pada usia tertentu dalam setahun. Biasanya angka ini sangat
tinggi pada kelompok usia lanjut, sedangkan pada kelompok usia muda angka ini
jauh lebih rendah.
ASDR = Bx/Px*1000
Bx = Jumlah penduduk meninggal pada usia
tertentu.
Px = Jumlah penduduk pada kelompok umur
tertentu.
Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai
wilayah yang luas dan memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut,
dari banyaknya penduduk tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria
tertentu.
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil
kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal.
Semua itu dikelompokkan agar tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.
Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Piramida Penduduk Muda : Piramida ini
menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya
kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India,
Brazil dan Indonesia.
- Piramida Stationer : Bentuk piramida ini
menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian
rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang
berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia,
Belanda dan Skandinavia.
- Piramida Penduduk Tua : Bentuk piramida penduduk
ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan
tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria
besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida
penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
Rasio
Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64
tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua :
-
Rasio Ketergantungan Muda adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 –
64 tahun.
-
Rasio Ketergantungan Tua adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia
15-64 tahun.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan
sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu
negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency
ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin
tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency
ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi.

.jpg)



0 comments:
Post a Comment