02 October 2013

Perkembangan Penduduk Dunia

  • Pertumbuhan Penduduk

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2013):

Negara
Jumlah penduduk
RRC
1.343.239.923
India
1.205.073.612
Amerika Serikat
313.847.465
Indonesia
237.641.326
Brazil
205.716.890
Pakistan
190.291.129
Nigeria
170.123.740
Bangladesh
161.083.804
Rusia
138.082.178
Jepang
127.756.412

Sumber : http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=penduduk_usia&info1=3

Perkembangan penduduk dunia tahun 1830 - 2006

Tahun
Jumlah penduduk
Perkembangan pertahun
1830
1 milyar
-
1930
2 milyar
1%
1960
3 milyar
1,7%
1975
4 milyar
2,2%
1987
5 milyar
2%
1996
6 milyar
2%
2006
7 milyard
2%
Sumber : Iskandar , Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia

  • Penggandaan Penduduk Dunia

Tahun penggandaan
Perkiraan penduduk dunia
Waktu
800 SM
5 juta
-
1650 tahun
500 juta
1500
1830 tahun
1 milyard
180
1930 tahun
2 milyard
100
1975 tahun
4 milyard
45
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco

1.     Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong  pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan begitu, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Secara umum ada 3 faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, diantaranya sebagai berikut:
·         Kelahiran (fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikut ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
a.     Pengukuran fertilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
-     Tingkat Fetilitas Kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
-          Tingkat Fertilitas Umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi pada tahun tertentu.
-          Tingkat Fertilitas Umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
-          Tingkat Fertilitas Urutan Penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menutut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.      Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
-         Tingkat Fertilitas Total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan, jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.
-     Grass reproduction rate adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
·         Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per-1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
·         Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.


  • Macam-Macam Migrasi:
Pertama, Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.       Imigrasi         : Masuknya penduduk ke suatu Negara
2.       Emigrasi        : Keluarnya penduduk ke Negara lain.
3.       Remigrasi      : Kembalinya penduduk ke Negaranya.
Kedua, Migrasi Nasional dibagi menjadi empat, yaitu:
1.       Urbanisasi     : dari desa ke kota.
2.       Transmigrasi : dari pulau ke pulau.
3.       Ruralisasi       : dari kota ke desa.
4.       Evakuasi        : dari tempat tidak aman ke tempat yang aman.


  • Proses Migrasi
1.       Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal.
2.       Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alas an seseorang melakukan mobilitas penduduk.
3.       Informasi yang positif dari sanak saudara, kerbat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi.
4.       Informasi yang negative yang dating dari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi.
5.       Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
6.       Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
7.       Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut.
8.       Migrasi masih akan terjadi apabila disuatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi, dll)


Akibat Migrasi Penduduk

     Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.

a.       Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
        Dampak Positif Imigrasi
1.    Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
2.    Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
3.    Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
4.    Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
        Dampak Positif Emigrasi
1.    Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
2.    Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
3.    Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain

b.       Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :
        Dampak Positif Transmigrasi
1.    Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
2.    Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
3.    Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
4.    Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain - lain
5.    Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk

        Dampak Positif Urbanisasi
1.    Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
2.    Mengurangi jumlah pengangguran di desa
3.    Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
4.    Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
5.    Perekonomian di kota semakin berkembang

c.        Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :
        Dampak Negatif Imigrasi
1.    Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
2.    Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti
3.    Pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.

        Dampak Negatif Emigrasi
1.    Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
2.    Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.

d.       Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :
        Dampak Negatif Transmigrasi
        Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.

        Dampak Negatif Urbanisasi
1.    Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
2.    Produktivitas pertanian di desa menurun
3.    Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
4.    Meningkatnya pengangguran di kota
5.    Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
6.    Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.


Angka Kelahiran dan Angka Kematian
Secara garis besar penggolongan kelahiran /fertilitas adalah:
1.       Angka Kelahiran Khusus
2.       Angka Kelahiran Umum
3.       Angka Kelahiran Kasar
Dan secara garis besar penggolongan kematian/mortalitas adalah:
1.       Angka Kematian Kasar
2.       Angka Kematian Khusus
Masing – masing memiliki rumus yang berbeda, mari kita pelajari satu persatu.
a.       Kelahiran (Fertilitas/Natalitas)
1.       Angka Kelahiran Kasar
       Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukan bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut:
        CBR   = L/P*1000
        L         = Jumlah kelahiran selama satu tahun
        P         = Jumlah penduduk pertengahan tahun
        Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:
-          Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
-          Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 – 30.
-          Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.
2.       Angka Kelahiran Umum
        Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun. Angka kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus.
        GFR    = L/W(15-49)*1000
        L         = Banyaknya kelahiran selama satu tahun
        W       = Banyaknya penduduk wanita yang berumur 15-49 tahun
3.     Angka Kelahiran Khusus
        Angka kelahiran khusus atau Age Specific Birth Rate (ASBR) menunjukan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut.
        ASBR = Lx/Px*1000
        Lx       = Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
        Px       = Jumlah wanita pada kelompok umur tertentu

b.       Kematian (Mortalitas)
1.     Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) menunjukan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk dalam setahun.
        Angka kematian kasar terdiri atas tiga golongan, yaitu:
a.       Golongan rendah, apabila jumlah mortalitasnya kurang dari 13.
b.       Golongan sedang, apabila jumlah mortalitasnya antara 14 – 18.
c.        Golongan tinggi, apabila jumlah mortalitasnya lebih dari 18.
CDR = M/P*1000
M     = Jumlah kematian
P       = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

2.      Angka kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate (ASDR) menunjukan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang penduduk pada usia tertentu dalam setahun. Biasanya angka ini sangat tinggi pada kelompok usia lanjut, sedangkan pada kelompok usia muda angka ini jauh lebih rendah.
        ASDR = Bx/Px*1000
        Bx        = Jumlah penduduk meninggal pada usia tertentu.
        Px        = Jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu.

Struktur Penduduk

        Komposisi penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
        Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.
       Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
-  Piramida Penduduk Muda : Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
-    Piramida Stationer : Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
-       Piramida Penduduk Tua : Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.


Rasio Ketergantungan 

        Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. 
        Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua :
-          Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
-          Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
        Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.




0 comments:

Post a Comment